Logo Kemkes
Berita dan Pembaruan

Kemenkes Resource Center

/

News

/

Mengeksplorasi Potensi Big Data dalam Transformasi Epidemiologi di Indonesia

Mengeksplorasi Potensi Big Data dalam Transformasi Epidemiologi di Indonesia

08 December 2024 06:44

Kementerian Kesehatan

Optimalisasi SATUSEHAT dalam Era Analisis Data Kesehatan Digital

Mengeksplorasi Potensi Big Data dalam Transformasi Epidemiologi di Indonesia

Kuantitas dan kualitas data kesehatan yang tidak memadai menyebabkan lemahnya upaya epidemiologi, seperti surveilans penyakit dan riset epidemiologi. Untuk itu, diperlukan pendekatan inovatif berupa analisis big data kesehatan dalam rangka memperkuat upaya epidemiologi di Indonesia.

Posisi Big Data dalam Sektor Kesehatan

Pemanfaatan big data dalam sektor kesehatan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas yang tercantum dalam dokumen Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.

Big data dalam kesehatan mencakup informasi biologi, klinis, lingkungan, dan gaya hidup dalam jumlah besar dan beragam. Big data kesehatan dikumpulkan dari satu individu atau kelompok besar pada satu waktu atau beberapa interval waktu.

Big data memiliki potensi besar untuk meningkatkan sektor epidemiologi dengan memperbaiki ketepatan dan kecepatan informasi epidemiologis yang tersedia. Dengan volume dan variasi data yang besar dari berbagai sumber seperti rekam medis elektronik, media sosial, dan sistem surveilans, big data dapat memperkuat pengawasan penyakit dan pemodelan data.

Kemampuan big data untuk mengolah data dengan cepat memungkinkan analisis real-time sehingga intervensi dapat terjadi tepat waktu. Selain itu, big data memungkinkan pendekatan kesehatan masyarakat yang lebih presisi, dengan menggunakan model prediktif dan penilaian risiko untuk mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan menyesuaikan intervensi berdasarkan kebutuhan populasi tertentu.

SATUSEHAT sebagai Platform Penyedia Big Data di Indonesia

SATUSEHAT sebagai ‘rumah’ bagi data kesehatan di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan akan penggunaan big data kesehatan. Hal ini karena seluruh data kesehatan, mulai dari data rekam medis elektronik, data farmasi, hingga data observasi laboratorium dan radiologi, akan terintegrasi dalam platform SATUSEHAT.

Bahkan pada fase lanjutan, data genomik juga akan terintegrasi ke dalam SATUSEHAT. Pengintegrasian ini nantinya akan meningkatkan penggunaan big data genomik untuk berbagai keperluan seperti riset epidemiologi molekuler.

Untuk saat ini, Portal SATUSEHAT Data (https://satusehat.kemkes.go.id/data) telah menyediakan berbagai dataset kesehatan yang dapat diamati dalam bentuk dasbor interaktif dan dapat diunduh untuk dianalisis lebih lanjut. Jika data yang dibutuhkan tidak tersedia di katalog SATUSEHAT Data, masyarakat maupun praktisi dapat mengajukan permohonan akses data melalui layanan data yang disediakan.

Analisis Big Data untuk Upaya Epidemiologi

Pemanfaatan big data untuk upaya epidemiologi dimulai dengan menentukan pertanyaan penelitian (research question) yang jelas. Ini memerlukan identifikasi masalah kesehatan prioritas yang ingin dianalisis, dengan mempertimbangkan input dari masyarakat dan pemangku kepentingan.

Setelah pertanyaan penelitian ditentukan, langkah berikutnya adalah pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti rekam medis elektronik, data farmasi, dan observasi laboratorium.

Data yang terkumpul kemudian melalui proses data mining, yaitu teknik untuk menemukan pola tersembunyi dalam data besar dan kompleks. Proses ini melibatkan penggunaan algoritma dan metode statistik untuk mengidentifikasi tren, korelasi, dan anomali yang mungkin tidak terlihat melalui metode analisis konvensional.

Hasil analisis ini memberikan informasi yang berguna untuk surveilans penyakit, membantu dalam deteksi dini wabah, serta menjadi dasar bagi intervensi kesehatan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Tantangan dalam Pemanfaatan Big Data Kesehatan

Namun, pemanfaatan big data dalam sektor kesehatan bukan tanpa tantangan. Isu legal dan etik menjadi salah satu kendala utama terkait ini. Perlindungan data pribadi sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan dan pelanggaran privasi. Oleh karena itu, transparansi dalam analisis data menjadi krusial untuk memastikan bahwa proses pengolahan data dilakukan dengan cara yang etis.

Selain itu, diperlukan kolaborasi antar sektor untuk memaksimalkan manfaat dari big data kesehatan. Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor teknologi informasi, akademisi, dan pembuat kebijakan. Dengan bekerja sama, berbagai pihak dapat berbagi sumber daya, pengetahuan, dan keahlian untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan bahwa analisis big data kesehatan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan masyarakat.