Logo Kemkes
Berita dan Pembaruan

Kemenkes Resource Center

/

News

/

Transformasi Digital Kesehatan: Peran Strategis TWG Sulawesi Selatan dalam Program SATUSEHAT

Transformasi Digital Kesehatan: Peran Strategis TWG Sulawesi Selatan dalam Program SATUSEHAT

04 December 2024 10:10

Kementerian Kesehatan

Menjembatani Transformasi Digital: Kiprah TWG Sulsel dalam Membangun Fondasi SATUSEHAT

Transformasi Digital Kesehatan: Peran Strategis TWG Sulawesi Selatan dalam Program SATUSEHAT

Program SATUSEHAT hadir di Indonesia sebagai upaya membangun ekosistem informasi kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan berkualitas. Pada tingkat subnasional, Technical Working Group (TWG) hadir sebagai garda terdepan dalam implementasi program melalui monitoring dan evaluasi capaian SATUSEHAT di daerah. TWG subnasional merupakan bagian dari upaya penguatan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia melalui transformasi digital. Sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan, TWG memiliki peran penting dalam memperkuat komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, memberikan pengawasan terhadap implementasi sistem informasi kesehatan, serta melakukan evaluasi kinerja SIK secara berkala.

TWG dimulai dengan pertemuan inisiasi yang dibuka oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Pertemuan ini mengundang perwakilan organisasi yang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam penguatan SIK. Secara keseluruhan, TWG bertujuan untuk memperkuat ekosistem SIK dengan fokus pada interoperabilitas, pengelolaan data kesehatan, serta peningkatan kapasitas penggunaan sistem elektronik di fasilitas kesehatan. Penerapan TWG di Sulawesi Selatan telah membuktikan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Koordinasi telah dilakukan secara rutin, baik daring maupun luring, memungkinkan diskusi menjadi lebih terarah dan capaian program termonitor dengan baik. Diskusi formal yang terjadwal memberikan ruang bagi anggota untuk menyampaikan kendala untuk kemudian memperoleh solusi.

Dalam praktiknya, TWG bertindak sebagai observer dan fasilitator. Forum ini memberikan referensi dan solusi terkait kendala di lapangan, termasuk kendala dalam pengelolaan data, implementasi teknologi, serta koordinasi lintas fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh TWG terhadap capaian SATUSEHAT di Sulawesi Selatan, kuantitas data menunjukkan hasil yang baik. Akan tetapi, kualitas data masih memerlukan perhatian khusus agar pemanfaatan data dapat dimaksimalkan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti. Strategi selain monitoring dan evaluasi dalam hal ini perlu dikembangkan, salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan Workshop. Penyelenggaraan workshop dilakukan spesifik pada peningkatan kapasitas teknis dan pemahaman terminologi. Diantaranya pelatihan terkait SNOMED-CT, LOINC, dan KFA, yang menjadi bagian penting dalam pengelolaan data SATUSEHAT.

Workshop ini diharapkan melibatkan TWG nasional dan subnasional untuk memastikan keselarasan metode dan implementasi di lapangan. Namun, sinkronisasi antara TWG nasional dan subnasional saat ini masih menjadi tantangan. Dalam beberapa kasus, target yang ditetapkan di tingkat nasional tidak selalu sejalan dengan potensi dan capaian di tingkat daerah. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk menyelaraskan prioritas nasional dengan kebutuhan dan kondisi di wilayah. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah berbagi pengalaman serta praktik baik antar TWG subnasional, sehingga setiap wilayah dapat mengadopsi solusi yang relevan dan terbukti efektif. Inisiatif ini juga diharapkan mampu mendorong koordinasi yang lebih erat antar TWG subnasional, menciptakan sinergi yang mendukung keberhasilan implementasi SATUSEHAT secara nasional.

Selain itu, aspek inklusivitas juga menjadi perhatian dalam pengembangan TWG. Saat ini, anggota TWG terdiri dari individu-individu yang tercantum dalam surat keputusan (SK), Namun, untuk menciptakan forum yang lebih inklusif, TWG perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari fasyankes, seperti bagian IT, manajerial, farmasi, dan tenaga medis. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, TWG diharapkan dapat menciptakan rasa kepemilikan bersama terhadap program SATUSEHAT. Anggota nantinya diharapkan tidak hanya aktif di dalam diskusi formal terjadwal dalam forum, tetapi juga diskusi informal di luar forum. Diskusi semacam ini memungkinkan anggota untuk berbagi pandangan dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat tanpa harus menunggu forum resmi. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat proses pengambilan keputusan, tetapi juga membantu mengidentifikasi masalah, khususnya di luar teknis, seperti kebijakan, tata kelola, dukungan manajerial, anggaran, dan sumber daya manusia. Apabila hal tersebut dapat diterapkan, permasalahan dalam implementasi SATUSEHAT dapat terus digali dan ditemukan solusinya, sehingga keberlanjutan dan kosistensi dapat terjaga.

TWG di Sulawesi Selatan telah menunjukkan bagaimana koordinasi yang efektif dapat mempercepat implementasi program transformasi sistem informasi kesehatan. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih optimal, diperlukan upaya berkelanjutan. Salah satu harapan utama adalah peningkatan komunikasi antar TWG di tingkat nasional dan subnasional. Selain itu, TWG dapat dijadikan sebagai forum yang inklusif dan kolaboratif. Dengan melibatkan lebih banyak stakeholder, TWG tidak hanya akan memperkuat implementasi SATUSEHAT tetapi juga menciptakan ekosistem informasi kesehatan yang berkelanjutan. Keberhasilan TWG juga sangat bergantung pada dukungan kebijakan dan anggaran yang memadai. Oleh karena itu, advokasi kepada pemangku kebijakan perlu terus dilakukan untuk memastikan bahwa TWG memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan fungsinya secara optimal.

Dalam hal ini, TWG memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung transformasi digital kesehatan di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, strategis, dan berorientasi pada hasil, TWG dapat menjadi pelopor dalam memperkuat ekosistem informasi kesehatan yang berkualitas. Keberhasilan TWG tidak hanya akan berdampak pada tingkat subnasional tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap transformasi sistem informasi kesehatan nasional.