Digital Maturity Index (DMI) Kementerian Kesehatan adalah sebuah inisiatif untuk mengukur tingkat kematangan digital Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. DMI ini nantinya akan menjadi data agregat yang memberikan gambaran komprehensif tentang kemampuan digital sektor kesehatan di tingkat nasional.
Skor ini diperoleh melalui penilaian terhadap tujuh komponen utama yakni:
- Menentukan tingkat kematangan digital bidang kesehatan di tingkat sub nasional dan rumah sakit
- Mengidentifikasi tantangan penerapan kesehatan digital di tingkat sub nasional dan rumah sakit
- Merekomendasikan tindakan/intervensi untuk meningkatkan nilai kematangan digital
- Melibatkan komunitas dan asosiasi profesional untuk melakukan penilaian, analisis dan rekomendasi kematangan digital di tingkat sub nasional dan rumah sakit.
Konsep Penilaian DMI
Dinas kesehatan dan fasyankes mengisi form penilaian DMI secara mandiri melalui dashboard. Setiap komponen penilaian memiliki beberapa pertanyaan teknis dengan opsi jawaban pilihan ganda yang merepresentasikan level 0-5. Sistem akan menghitung skor setiap komponen berdasarkan jawaban yang dipilih, kemudian menghasilkan skor agregat DMI. DMI memiliki skor agregat yang berkisar antara 0 hingga 5, di mana:
- 0: Menunjukkan tingkat kematangan digital yang paling rendah.
- 5: Menunjukkan tingkat kematangan digital yang paling tinggi.
Dengan adanya DMI, fasyankes tidak perlu lagi mencari konsep sendiri dalam mengukur kematangan digital mereka. Indikator penilaian DMI yang terstruktur dan komprehensif dapat menjadi acuan yang jelas dan mudah dipahami dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi digital.