Logo Kemkes
Berita dan Pembaruan

Digital Maturity Index (DMI)

Transformasi Digital di Layanan Primer

16 August 2024 12:15

Kementerian Kesehatan

Layanan primer, yang terdiri dari Puskesmas, klinik, dan praktik dokter umum, merupakan garda terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Mereka berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, melakukan pencegahan penyakit, dan merujuk pasien ke rumah sakit jika diperlukan. 

Dalam peta jalan digitalisasi Indonesia, transformasi layanan primer menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Namun, layanan primer di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam proses transformasi digital, antara lain:

  1. Data kesehatan sulit diakses oleh tenaga kesehatan secara mudah: Data pasien tersebar di berbagai tempat dan format, sehingga sulit untuk diakses dan digunakan secara efektif.
  2. Belum tercapainya kelengkapan, akurasi, dan konsistensi data kesehatan: Data yang tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak konsisten dapat menghambat pengambilan keputusan klinis yang tepat.
  3. Tidak adanya standarisasi dan integrasi data kesehatan: Setiap fasilitas kesehatan mungkin menggunakan sistem yang berbeda, sehingga sulit untuk bertukar data secara efektif.
  4. Pencatatan data kesehatan yang tidak efisien karena jumlah aplikasi terlalu banyak: Penggunaan banyak aplikasi yang berbeda dapat menyulitkan tenaga kesehatan dalam mencatat dan mengelola data pasien.

Kekuatan transformasi digital telah muncul sebagai peluang inovatif dan penuh harapan untuk memperkuat perawatan kesehatan primer. Memanfaatkan teknologi dapat mendukung penyediaan layanan perawatan kesehatan yang dapat diakses, efisien, dan adil untuk semua. Transformasi digital menandai era baru dalam perawatan kesehatan primer yang memberdayakan pasien dan komunitas melalui akses yang lebih baik ke perawatan dan informasi; mengurangi daftar tunggu dan biaya; memungkinkan layanan kesehatan menjangkau populasi yang paling rentan; mendukung praktik interprofesional kolaborasi; dan memfasilitasi akses kesehatan atau masyarakat pada umumnya.

Digitalisasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan meningkatkan kualitas pelayanan layanan primer. Dengan memanfaatkan teknologi digital, layanan primer dapat:

  1. Pelayanan Kesehatan: Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan melalui telemedicine, rekam medis elektronik, dan sistem informasi lainnya.
  2. Tenaga Kesehatan: Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kesehatan melalui pelatihan online, akses informasi medis terbaru, dan kolaborasi virtual.
  3. Informasi Kesehatan: Meningkatkan ketersediaan dan akurasi informasi kesehatan melalui sistem informasi terintegrasi dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan.
  4. Alat Kesehatan/Vaksin/Teknologi: Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan alat kesehatan, vaksin, dan teknologi lainnya melalui pemantauan dan evaluasi berbasis data.
  5. Pembiayaan Kesehatan: Meningkatkan transparansi dan efisiensi pembiayaan kesehatan melalui sistem klaim elektronik dan pemantauan penggunaan sumber daya.
  6. Leadership: Meningkatkan kepemimpinan dan tata kelola di layanan primer melalui pemanfaatan teknologi untuk komunikasi, koordinasi, dan pengambilan keputusan.

Digital Maturity Index (DMI) hadir sebagai alat ukur yang komprehensif untuk menilai tingkat kematangan digital layanan primer. DMI dapat membantu layanan primer mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan merumuskan strategi pengembangan yang tepat. Dengan memanfaatkan DMI, layanan primer dapat secara bertahap meningkatkan kematangan digital mereka dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

1. Komponen I : Kesiapan organisasi

2. Komponen II : Kemampuan teknologi digital

3. Komponen III : Ketersediaan infrastruktur