Logo Kemkes
Berita dan Pembaruan

Digital Maturity Index (DMI)

Transformasi Digital di Rumah Sakit

16 August 2024 11:50

Kementerian Kesehatan

Rumah sakit, baik rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus, merupakan pilar utama dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagai layanan rujukan, rumah sakit memiliki peran penting dalam menangani kasus-kasus kesehatan yang kompleks dan membutuhkan penanganan medis yang lebih intensif. Rumah sakit menjadi tempat rujukan utama bagi pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut setelah mendapatkan perawatan di layanan primer seperti puskesmas dan klinik pratama. Dalam skema pelayanan kesehatan yang terintegrasi, digitalisasi rumah sakit memungkinkan pertukaran data pasien yang lebih cepat dan akurat, dengan memastikan continuity of care yang optimal dari layanan primer ke layanan sekunder. Rumah sakit yang terintegrasi dengan SATUSEHAT mampu berkontribusi pada pengelolaan data kesehatan yang lebih efisien. 

Dalam peta jalan digitalisasi Indonesia, transformasi rumah sakit menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Meskipun penting, transformasi digital rumah sakit di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  1. Data Kesehatan Terfragmentasi: Data kesehatan pasien seringkali tersebar di berbagai sistem dan format yang berbeda, sehingga sulit diakses dan digunakan secara efektif oleh tenaga kesehatan.
  2. Kualitas Data yang Belum Optimal: Data kesehatan yang tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak konsisten dapat menghambat pengambilan keputusan klinis yang tepat dan berpotensi membahayakan keselamatan pasien.
  3. Kurangnya Standarisasi dan Integrasi Data: Ketiadaan standar yang seragam dan integrasi antar sistem informasi kesehatan menyulitkan pertukaran data antar fasilitas kesehatan dan menghambat kolaborasi dalam penanganan pasien.
  4. Inefisiensi Pencatatan Data: Penggunaan berbagai aplikasi yang berbeda untuk pencatatan data kesehatan dapat menyebabkan inefisiensi dan meningkatkan risiko kesalahan input data.

Digitalisasi merupakan kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mendorong transformasi rumah sakit menuju pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dengan adopsi teknologi digital, rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi operasional, mulai dari pendaftaran pasien hingga manajemen perawatan dan pengelolaan data kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, rumah sakit dapat:

  1. Pelayanan Kesehatan: Meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui penerapan rekam medis elektronik (RME), telemedicine, sistem antrian online, dan aplikasi kesehatan lainnya.
  2. Tenaga Kesehatan: Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kesehatan melalui pelatihan online, akses informasi medis terkini, serta kolaborasi dan konsultasi jarak jauh dengan spesialis.
  3. Informasi Kesehatan: Meningkatkan ketersediaan, akurasi, dan keamanan data kesehatan melalui sistem informasi terintegrasi, yang memungkinkan pertukaran data yang lebih mudah dan aman antar fasilitas kesehatan.
  4. Alat Kesehatan/Vaksin/Teknologi: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan alat kesehatan, vaksin, dan teknologi medis lainnya melalui sistem inventaris terintegrasi dan pemantauan berbasis data.
  5. Pembiayaan Kesehatan: Meningkatkan transparansi dan efisiensi pembiayaan kesehatan melalui sistem klaim elektronik dan analisis data biaya kesehatan.
  6. Leadership/Kepemimpinan: Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan tata kelola rumah sakit melalui pemanfaatan teknologi untuk pengambilan keputusan berbasis data, komunikasi yang lebih efektif, dan pemantauan kinerja.

Digital Maturity Index (DMI) merupakan alat ukur yang komprehensif untuk menilai tingkat kematangan digital rumah sakit. DMI dapat membantu rumah sakit mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan strategi transformasi digital yang tepat. Dengan memanfaatkan DMI, rumah sakit dapat secara bertahap meningkatkan kematangan digital mereka, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, efisien, dan terintegrasi.

1. Sistem Informasi dan Infrastruktur IT

2. Standar Interoperabilitas

3. Tata Kelola dan Manajemen

4. Data Analitik

5. SDM dan Pemanfaatan IT

6. Keamanan Informasi, Privasi, dan Kerahasiaan

7. Rekam Medis Elektronik